Tuesday, June 5, 2007

5. Kerja Sama Dengan Pihak Lain
Bersama rekan-rekan yang memiliki ide visi yang sama, Anda dapat melakukan kerja sama untuk membangun suatu usaha yang baru. Anda dapat ikut andil dalam peryertaan modal serta pengelolaan kegiatan usaha.
Kerja sama ini pada umumnya menghasilkan produk dan kinerja perusahaan yang lebih baik, karena adanya unsur pengawasan dari berbagai pihak yang terlibat. Anda dapat melakukan brainstorming untuk mendapatkan suatu keputusan yang lebih baik. Anda dapat memulai usaha dalam skala yang relatif lebih besar, mengingat modal yang disetor merupakan modal gabungan.
Namun anda harus hati-hati dalam memilih rekan bisnis. Banyak kasus terutama di Indonesia, rekan bisnis diperlukan hanya pada saat awal-awal kegiatan usaha. Setelah usaha berjalan lancar dengan berbagai cara seorang rekan bisnis akan berusaha mendepak rekannya dari kerja sama sehingga ia dapat menikmati keuntungan sendiri.
Tulisan ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi anda yang ingin memulai usaha baru dengan harapan anda dapat menentukan jalur mana yang akan anda tempuh. Selamat terjun ke dunia yang sebenarnya. Good luck, semoga berhasil.4. Membangun Usaha Baru Sendiri
Apabila Anda memiliki minat dan bakat untuk mengelola suatu bidang usaha tertentu, dan anda banyak mengetahui seluk-beluk usaha tersebut, baik dari aspek produksi, pemasaran, maupun manajemen usahanya, maka alternatif ini merupakan pilihan yang baik.
Dengan membangun usaha sendiri, maka Anda bebas berkreasi sendiri. Anda bisa mengatur sistem dan prosedur pengelolaan usaha yang anda anggap terbaik. Hal yang umumnya menarik dari usaha sendiri adalah bahwa Anda dapat menikmati sepenuhnya keuntungan yang anda peroleh.
Masalah yang akan timbul dari alternatif ini adalah bahwa anda harus memulainya semuanya mulai dari nol. Anda harus mencari sendiri pasar untuk produk Anda. Anda harus mencari Supplier bahan baku yang bersedia mensuplai bahan baku untuk perusahaan anda. Anda harus melakukan riset utuk menghasilkan produk dengan kualitas baik dan memberikan keuntungan yang layak.
Pada umumnya, seseorang mampu menangani satu atau beberapa aspek kegiatan dari suatu bisnis, namun lemah atau kurang menguasai aspek yang lain. Misalnya, seseorang menguasai seluk beluk perternakan ayam, namun ia tidak tahu bagaimana memasarkan ayam, atau seseorang tahu ada calon pembeli yang perlu suatu produk tertentu tetapi tidak tahu dari mana memperoleh barang tersebut.

No comments: